Aku pernah melakukan tindakan kekanak-kanakan, Aku selalu ingin menjadi pemenang selama usaha yang telah dilakukan maksimal dan sulit untuk menerima kekalahan. Namun, kali ini Aku sadar,Aku harus bangkit dari kekalahan dan pasti Tuhan telah merencanakan yang lebih baik di masa yang akan datang. Untuk apa membuang-buang waktu dengan emosi dengan sesuatu kekalahan dan kegagalan saja, karena dunia ini sempit, aku tidak akan pernah tahu suatu saat nanti aku, keluarga bahkan keturunan bertemu dengan orang yang dilampiaskan amarahnya.
Dan teringat perdebatanku saat mengikuti kuis @DiaryOrtu. Karena meskipun begadang sampai tengah malam membuat ratusan tweet dan jawaban dengan lengkap benar tentang nama lengkap ayah dan Ibu dari Ir. Soekarno agar menang. tetap saja dikalahkan akun twitter @dokter_mantan selain saat itu kecewa karena tidak dapat pulsa 25ribu untuk isi modem #ngarep juga twitter @dokter_mantan ini mencurigakan
1. akunnya diprotect
2. saat Tweetnya dicari di TwitIQ tidak ada karena setiap akun yang diprotect/tidak. bisa dilihat tweetnya dari search.
3. gabung di twitter baru 8 hari
4. follower 5
5. Bionya seperti twitter publik
6. Begitupun @DiaryOrtu sendiri gabung di twitter tanggal 10 september dan saat itu follower baru ratusan
7. @dokter_mantan belum follow @DiaryOrtu sementara dia ikut kuis dan akunnya diprotect. sehingga @DiaryOrtu susah kirim DM untuk hadiah pulsa
8. Tweet @dokter_mantan 1 tweet per day
Karena keegoisanku terjadi percakapan yang aneh saya bilang pemenang itu dilihat dari usahanya bukan hadiah. padahal sdisini justru menunjukan sifat burukku yang selama ini diketahui keluargaku. kalau aku tidak pernah bisa mengakui kekalahan.
Teringat kembali Thomas Alfa Edison yang gagal lebih dari sepuluh ribu kali dalam percobaannya, sebelum menemukan rumus yang tepat untuk bola lampu temuannya.kalau saja dia berhenti 9900 kali mungkin dia tidak akan pernah menemukan bola lampu. Aku ingin seperti mereka yang bersemangat dan tidak peduli kegagalan,karena masih banyak kesempatan.
Semoga @DiaryOrtu bisa memaafkan aku.Terima kasih @DiaryOrtu yang sudah menyadarkan aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar